Kali ini ia memperbaiki letak kacamatanya, lalu merapikan duduknya. Hijab ala artis-artis kenamaan, dengan kemeja yang sedikit longgar ditambah rok kembang itu membuatnya semakin menarik perhatian. Sesekali diambilnya lipstik dari tasnya untuk sekedar menambah polesan di bibir mungilnya. Oh sungguh, pandanganku tak mampu beralih.
"Bisakah kau berhenti menatapku?" tegurnya.
"Kau cantik, aku bisa apa?" jawabku lembut.
Tak dihiraukannya pujianku. Kembali ia merapikan duduknya. Mukanya terlihat lebih tegang. Tangannya mengetuk-ngetuk pinggiran kursi.
"Kau takut?" tanyaku.
"Aku bosan." jawabnya yang sekarang ikut menggoyangkan kakinya.
Meta hari ini akan tes interview di sebuah perusahaan besar. Bukan pekerjaan biasa. Tentu saja, karena Meta juga bukan orang biasa.
"Thomas, bisakah kau bawa teman-temanmu ini keluar sebentar? Sungguh, aku pusing melihat mereka berkeliaran sekarang. Biar kubukakan portalnya." Meta menatapku. Jelas sekali ia sedang dalam keadaan tidak baik.
"Baiklah, bisa kau buka sekarang?" Meta berdiri, menghentakkan kakinya tiga kali ke lantai. Sebuah lubang muncul, pintu ke dunia lain. Duniaku dan teman-temanku seharusnya tinggal.
"Thomas, kau tetap saja di sini. Biar teman-temanmu saja yang masuk. Temani aku." Sebelum aku sempat masuk, Meta menahanku.
"Baiklah." Setelah teman-temanku masuk, Meta kembali menutup portal dengan menghentakkan kakinya tiga kali lagi.
Selang beberapa menit, nama Meta dipanggil untuk interview. Aku menatapnya kemudian tersenyum. "Kau pasti bisa!" Teriakku.
Namun belum sampai 10 menit, Meta keluar dari ruangan itu. Mukanya pucat pasi.
"Meta, kau belum boleh pergi!" Terdengar suara keras ikut keluar dari ruangan. Kini gantian aku yang pucat. I ... I ... tu ... Gordon! Pemimpinku!
Gordon adalah pemimpin yang paling jahat. Ia bisa saja melenyapkanku dengan mudah. Hanya dengan bersama Meta aku bisa selamat. Meta punya benteng diri. Namun sayang, Meta tak berani menghadapi Gordon. Ia terus saja ketakutan.
Dug! Meta menabrak seseorang saat hendak keluar.
"Gino?" Senyum Meta sumringah. Penyelamatnya datang, pasti itu fikirnya.
Entah kenapa setiap ada Gino, Gordon tiba-tiba lenyap begitu saja, hilang entah kemana. Padahal Gino tidak punya kemampuan yang sama seperti Meta.
Entah kenapa setiap ada Gino, Gordon tiba-tiba lenyap begitu saja, hilang entah kemana. Padahal Gino tidak punya kemampuan yang sama seperti Meta.
"Meta, kamu kenapa pucat?"
Sebenarnya siapa Gino? Apa hubungannya dengan Gordon?
Ini adalah Story Blog Tour Challenge. Saya mendapatkan giliran pertama. Episode selanjutnya akan dilanjutkan oleh riasrise.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar